Oleh Khair Alfatih
Buah Rambutan itu bergelantungan Menggiurkan. Pohonnya Yang rindang bergoyang-goyang Seakan Memamerkan buhnya Yang Ranum. Orang Yang lewat Pohon itu Jika mendongak akan terlihat Buah Rambutan Yang Matang dan Ranum. Dijamin "Ngiler"
Begitu juga dengan Iyas. Setiap Hari. Dia Harus lewat Pohon Rambutan itu Setiap Pulang Sekolah, Pulang Sekolah hari itu. Iyas berhenti sejenak dibawah Pohon Rambutan itu
Selain berteduh dari Terik Matahari, Iyas Menyempatkan drvi Mendongak ke arah rambutan ranum itu, Dia berpikir "Jika Aku loncat agak tinggian, Dapet Tuh, 2-3 Rambutan, Pasti Seger banget. Apalagi Siang Terik gini" Pikirnya,
"Astaghfirullahaladzhim" Iyas mengusap Wajahnya dengan Kaget. Gak boleh Gitu Yas, itu Sudah Mencuri Namanya Tiba Tiba Hati Nuraninya Berbisik,
"Iyas!, kamu ngapain? Sebuah Suara Mengaget kan Iyas, "Mau Rambutannya? Seru Pak Yudi. Pemilik Pohon Rambutan itu
"en, enggak Pak, Cuma berteduh" Gagap Iyas
"udahlah, Jangan bohong, Bapak Suka lihat kamu Pulang Sekolah, Kecapean, Lihatin Rambutan ini" Tawa Pak Yudi.
"Ini, 3 ikat Rambutan buat Kamu Sama Keluarga, Salam buat Bapakmu" Pak Yudi menyerahkan kantong Plastik isi Rambutan, "Alhamdulillah, Terima Kasih Pak !" Iyas dengan riang Menerimanya.
-TAMAT-
Tags
Fiksi