Puisi lama atau puisi klasik adalah jenis puisi yang sangat tua dan telah lama dikenal dalam sastra. Biasanya puisi ini berasal dari zaman kuno atau zaman dulu yang ditulis oleh para pujangga atau penyair besar di masa lalu, seperti William Shakespeare, Dante Alighieri, Rumi, dan lain-lain. Puisi lama ditulis dengan berbagai jenis bentuk, seperti soneta, ballade, rondel, pantun, gurindam, dan lain-lain. Puisi lama sangat dihargai karena kekayaan bahasanya, keindahan bentuk dan maknanya yang dapat memberikan pelajaran dan inspirasi kepada pembaca. Namun yang akan kita bahas dalam tulisan kali ini adalah Soneta. Apa itu soneta, berikut penjelasannya.
1. Soneta:
Puisi soneta adalah jenis puisi yang terdiri dari 14 baris dan memiliki pola rima yang tetap. Soneta biasanya dibagi menjadi dua bagian, yaitu oktet (8 baris) dan sestet (6 baris). Oktet terdiri dari dua kuatrain (empat baris) dengan pola rima yang tetap, sedangkan sestet terdiri dari dua terzina (tiga baris) dengan pola rima yang bervariasi. Pola rima dalam soneta biasanya adalah ABBA-ABBA-CDE-CDE atau ABAB-ABAB-CDCD-EE.Puisi soneta sering digunakan dalam sastra Barat dan menjadi salah satu karya terbaik dari beberapa penyair terkenal seperti William Shakespeare dan Petrarch. Dalam soneta, penyair biasanya mengungkapkan perasaan romantik, filsafat, atau pengalaman pribadi. Soneta dikenal karena keindahan bahasanya serta pola rima yang teratur dan elegan yang membuatnya menjadi salah satu puisi yang paling dihargai dalam sastra Barat.
a. Berikut ini adalah contoh puisi soneta yang terkenal, Shakespeare:
Soneta 18 (Shakespeare)Shall I compare thee to a summer's day?Thou art more lovely and more temperate:Rough winds do shake the darling buds of May,And summer's lease hath all too short a date:Sometime too hot the eye of heaven shines,And often is his gold complexion dimmed,And every fair from fair sometime declines,By chance, or nature's changing course untrimmed:But thy eternal summer shall not fadeNor lose possession of that fair thou owest:Nor shall Death brag thou wandered in his shadeWhen in eternal lines to time thou growest:So long as men can breathe or eyes can see,So long lives this, and this gives life to thee.
Puisi soneta ini ditulis oleh William Shakespeare dan dikenal sebagai salah satu karya sastra terbaik sepanjang masa. Dalam puisi ini, Shakespeare membandingkan keindahan asmara wanita yang menjadi subjek puisinya dengan keindahan musim panas, tetapi mengatakan bahwa keindahan wanita itu melebihi musim panas dan terjaga selama-lamanya. Puisi ini dibangun dengan menggunakan pola rima ABAB-CDCD-EFEF-GG, dan diakhiri dengan sebuah klimaks yang membandingkan keindahan puisi dengan keabadian pada akhirannya.
b. Berikut ini adalah contoh puisi soneta dari penyair Indonesia:
Soneta (Pramudya Ananta Toer)
Sekali saja ku berkata sejujurnyaselama-lamanya kau jangan percayabukan dusta atau umpatan setanjangan percayalah apapun kata-katakuKata-kata iblis sering terbungkamKata-kata jujur sayang terlupakanKata-kata gunjingan sering tergantamKata-kata lembut suka bertolak-tolakanSekali saja kukatakan sejujurnyaJangan percayalah waras gila menjawabnyaSebab hati sering berkata pembohonganTapi hatikulah yang tulus merayu, memohon
Puisi soneta ini ditulis oleh Pramudya Ananta Toer dan merupakan karya yang terkenal di Indonesia. Dalam puisi ini, Pramudya mengungkapkan kebingungannya atas kata-kata yang bisa jadi terdiri dari kebenaran atau kebohongan. Puisi ini dibangun dengan menggunakan pola rima ABBA-ABBA-CDC-DCD, dan menunjukkan keahlian Pramudya dalam mengolah bahasa untuk menciptakan karya yang bermakna.
Tags
Puisi