Oleh Novaro Diwan Syaikhatama
Laila adalah seorang gadis miskin yong pondai. Sebagian waktunya ia gunan untuk belajar dan membantu orang tuanya. Selain itu, Laila juga suka menghabiskan waktunya untuk menggambar.
Sayangnya, kini ia tidak dapat menggambar lagi. karena pensil yang dimilikinya sudah hampir habis. Dan sangat pendek sehingga tidak dapat diguna Lagi. Laila juga tidak bisa membeli pensil baru karena tidak memiliki cukup uang.
Dalam kesehariannya, Laila membantu orang tuanya memunguti plastik yang ada dijalan. Laila menemukan ada sebuah pensil yang tergeletak di jalan. Laila mengambilnya dengan senang karena akan dapat menggambar lagi sepulang mencari plastik.
Saat dirumah, Laila mulai mengeluarkan Pensil yang ia temukan tadi di jalan. Laila mencoba menggambar bunga dikertasnya. Alngkah kagetnya ketika selesai menggambar, tiba-tiba menjadi bunga sesungguhan dan tergeletak di atas kertas tempat la minggambar.
Laila merasa kaget den tidak percaya, la mulai menggambar ayam untuk memastikan apakah yang la lihat memang nyata. Sesaat setelah dia menggambar ayam alangkah, kagetnya tiba-tiba dihadapannya ada seekor ayam hidup yang berkokok sangat kencang.
kini la menyadari bahwa ia memiliki sebuah Pensil ajaib. Dengan sigap ia segera menggambar berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh keluarganya. la menggembar beras, makanan, lauk pauk, uang dan berbagai kebutuhan lainnya.
Saat orang tua Laila datang, alangkah kagetnya mereka melihat rumah dipenuhi banyak benda yang Mereka butuhkan. Ibunya hampir menangis karena merasa sangat bahagia kebutuhan mereka dapat dicukupi.
Meski begitu, Laila menggunakan pensil ajaibnya dengan bijak. Ia tidak sembarangan menciptakan benda dengen pensil ajaibnya. Ia tahu bahwa bersikap berlebihan nantinya akan menimbulkan petaka baik untuk dirinya maupun dengan keluarganya.
Tags
Fiksi