Oleh Aldan Brisma Brata
Pada suatu hari, di sebuah hutan yang ramai, si kura-kura dikenal sebagai salah satu hewan yang sangat sombong. Ia selalu merasa dirinya adalah yang terhebat, terkuat, dan tercepat di antara semua hewan di hutan. Ia sering menunjukkan kepintarannya pada teman-temannya dan mengagungkan dirinya sendiri.
Namun, suatu hari si kura-kura bertemu dengan sekelompok monyet yang sangat pintar. Si kura-kura mencoba berbicara dengan mereka dan dengan arogannya ia berkata, "Aku lebih hebat daripada kalian, aku lebih kuat, dan aku jauh lebih cepat. Tidak ada yang bisa mengalahkan diriku."
Para monyet tersenyum dan mereka memutuskan untuk merayu si kura-kura. Mereka membujuk si kura-kura untuk mengikuti sebuah perlombaan lari. Si kura-kura merasa yakin bahwa ia akan memenangkan perlombaan ini, jadi ia menerima tantangan tersebut.
Pada hari perlombaan, seluruh hutan berkumpul untuk menonton. Si kura-kura sangat yakin bahwa ia akan memenangkan pertandingan ini. Kemudian, perlombaan dimulai, dan semua hewan menonton dengan gugup.
Namun, karena keterbatasan si kura-kura yang dikenal lambat, ia tersandung di batu dan jatuh ke dalam sungai. Saat para hewan lain mencapai garis akhir, si kura-kura harus menghabiskan waktu dalam air untuk berenang sampai ke garis akhir dan merasa sangat lelah.
Ketika ia akhirnya mencapai garis akhir, ia terkejut menemukan bahwa ia sudah kalah dan para monyet sudah jauh mendahuluinya.
Setelah peristiwa tersebut, si kura-kura merasa malu. Ia belajar bahwa sombong tidak membawa keberuntungan, dan ia belajar untuk merendahkan diri ketika menghadapi kekalahan atau kesalahan. Ia menjadikan pengalaman ini sebagai pelajaran berharga dan akhirnya menjadi hewan yang lebih rendah hati dan bijaksana.